MAHASISWA PPG SM-3T III PRODI PPKn UNY JELAJAHI KOTA ATLAS


Sam Poo Kong
Kota ATLAS adalah sebutan lain dari kota Semarang yang berarti Aman, Tertib, Lancar, Asri, dan Sejahtera. Semarang merupakan ibu kota provinsi Jawa Tengah sekaligus kota metropolitan terbesar ke lima di Indonesia sesudah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan. Kota semarang juga dikenal sebagai kota bersejarah, dimana banyak bangunan-bangunan peninggalan Belanda yang masih berdiri kokoh dan menjadi tempat wisata lokal maupun asing.

Oleh sebab itu, Mahasiswa PPG SM-3T Prodi PPKn melakukan kunjungan ke kota ATLAS tersebut pada hari Rabu, 16 Desember 2016. Kunjungan ke kota ATLAS diikuti oleh 23 mahasiswa PPG SM-3T III Prodi PPKn dan didampingi oleh 2 dosen (Ibu Iffah dan Ibu Puji). Tujuan dilakukannya kegiatan tersebut yaitu dalam rangka pengembangan prodi, dimana para mahasiswa akan mendapatkan tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan dengan berwisata. Perjalanan kami dari UNY Kampus Wates dimulai pukul 6.00 WIB, tiba di lokasi pertama yaitu di Sam Po Kong sekitar pukul 9.30 WIB.

Tempat pertama yang dikunjungi adalah Sam Poo Kong, selain merupakan tempat ibadah dan ziarah juga merupakan tempat wisata yang menarik untuk di kunjungi. Tempat ini dikenal juga dengan sebutan Gedong Batu. Komplek Klenteng Sam Poo Kong terdiri atas sejumlah anjungan yaitu Klenteng Besar dan gua Sam Poo Kong, Klenteng Tho Tee Kong, dan empat tempat pemujaan (Kyai Juru Mudi, Kayai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi dan mbah Kyai Tumpeng). Klenteng Besar dan gua merupakan bangunan yang paling penting dan merupakan pusat seluruh kegiatan pemujaan. Gua yang memiliki mata air yang tak pernah kering ini dipercaya sebagai petilasan yang pernah ditinggali Sam Po Tay Djien (Zheng He). Menurut cerita, pada awal abad ke-15 Laksamana Zheng He sedang mengadakan pelayaran menyusuri pantai laut Jawa dan sampai pada sebuah semenanjung. Karena ada awak kapal yang sakit, ia memerintahkan mendarat dengan menyusuri sebuah sungai yang sekarang dikenal dengan sungai Kaligarang. Ia mendarat disebuah desa bernama Simongan. Setelah sampai didaratan, ia menemukan sebuah gua batu dan dipergunakan untuk tempat bersemedi dan bersembahyang. Zeng He memutuskan menetap untuk sementara waktu ditempat tersebut. Sedangkan awak kapalnya yang sakit dirawat dan diberi obat dari ramuan dedaunan yang ada disekitar tempat itu.
Pintu Seribu
Atap Lawang Sewu
Lorong Lawang Sewu
Tempat kedua adalah Lawang Sewu, gedung seribu pintu dengan berbagai cerita mistis yang melatarinya adalah  bekas kantor pusat Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS, jawatan kereta api Belanda yang beroperasi di Semarang. Gedung ini pun menjadi saksi bisu perjalanan perjuangan bangsa ini dalam meraih kemerdekaannya. Bila dimasa penjajahan Belanda gedung ini difungsikan sebagai kantor pusat jawatan kereta api, maka ketika Jepang menduduki Republik ini di tahun 1940-an gedung ini diperuntukkan sebagai markas Kempetai, Polisi Militer Jepang yang terkenal sadis dan kejam, serta Kidobutai, tentara kerajaan Jepang. Gedung ini pun tercatat sebagai lokasi pertempuran hebat selama 5 hari antara Angkatan Muda Kereta Api (AMKA), BKR, AMRI dan beberapa organisasi kepemudaan lainnya dengan Kempetai dan Kidobutai yang dimulai pada 15 Oktober 1945 untuk melucuti tentara Jepang yang telah menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Setelah kemerdekaan gedung ini dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia, lalu Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer dan Kantor Wilayah Kementerian Perhubungan. Saat ini Lawang Sewu sedang direnovasi dan direvitalisasi oleh Unit Pelestarian Benda dan Bangunan PT KAI.  Beberapa ruangan bahkan telah difungsikan sebagai ruang peraga museum kereta api.
Masjid Agung Semarang
Tak terasa setelah berkeliling di dua tempat tersebut waktu sudah menunjukan pukul 13.00 WIB, lekas bergegas kami melanjutkan perjalanan ke tempat berikutnya yaitu ke Masjid Agung Semarang. Setibanya kami di pelataran masjid langsung disuguhkan dengan kemegahan bangunannya. SubhanAllah sungguh megah sekali dan indah arsitek dari bangunan masjid tersebut. Kamipun mulai melangkahkan kaki menuju ke dalam masjid untuk bersujud kepada sang Ilahi untuk menunaikan ibdah sholat Dhuhur. Selain kemegahan dan keindahan arsitekturnya, disana juga terdapat satu menara yang menjulang tinggi terdiri dari: lantai 1 untuk Studio Radio DAIS MAJT, lantai 2 untuk museum Perkembangan Islam Jawa Tengah, Lantai 18 rumah makan berputar, lantai 19 Gardu pandang kota Semarang dan lantai 19 Tempat rukyat al-hilal. Setelah puas menikmati ketakjuban dari Masjid Agung Semarang, kami kembali ke Wates.

Sebenarnya masih ada 2 tempat lagi yang kami kunjungi, pertama ke Cymory pusat oleh-oleh susu murni yang diolah langsung dari peternakan sapi yang ada di tempat tersebut. Kedua adalah pusat oleh-oleh yang ada di Magelang. Perjalananpun kami lanjutkan dan tibalah kami di UNY Kampus Wates pada pukul 21.30 WIB. 

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "MAHASISWA PPG SM-3T III PRODI PPKn UNY JELAJAHI KOTA ATLAS"

Post a Comment

Terimakasih telah mengunjungi blog saya, semoga bermanfaat.