Alumni SM3T Indramayu Peduli Pendidikan di SD Tertinggal

SD Tertinggal di Indramayu
Bangunan sekolah (doc, pribadi)
Terisi, 16 Juni 2016. Pendidikan merupakan jalan utama menuju kemajuan suatu bangsa. Jika berbicara mengenai pendidikan, tentu tidak bisa lepas dari pembahasan mengenai pendidikan dasar. Ibarat sebuah bangunan, jika pondasi saja sudah rapuh maka dapat dipastikan bangunan tersebut akan mudah runtuh bahkan ambruk. Demikian halnya dengan pendidikan dasar, jika tidak tertanam dengan kuat maka anak-anak akan kesulitan untuk mengenyam pendidikan ke jenjajang berikutnya. Terlebih lagi di era globalisasi saat ini, setiap manusia dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi supaya tidak tersisih dari persaingan global.
SD Tertinggal di Indramayu
Papan nama sekolah (doc, pribadi)
Problema pendidikan harus menjadi perhatian kita bersama, sebab pendidikan merupakan suatu kebutuhan demi berlangsungnya proses SDM Indonesia kini dan akan datang. Pendidikan yang diberikan kepada setiap anak Indonesia tentunya harus memiliki manajemen dan kualitas yang baik, serta fasilitas yang memadai, sehingga dapat terpenuhinya hak-hak anak Indonesia untuk mengenyam pendidikan yang layak.
SD Tertinggal di Indramayu
Koleksi buku sekolah (doc, pribadi)
Namun, ironis yang terjadi saat ini di beberapa daerah besar di Indonesia termasuk di Kabupaten Indramayu, masih ada sekolah khususnya pada tingkat sekolah dasar yang masih tertinggal. SD Kelas Jauh contohnya.

Sekolah kelas jauh ini didirikan di tengah hutan (rendong) perbatasan antara Kec. Terisi (Desa Cikawung) dan Kec. Kroya (Desa Sukaslamet). Beralamatkan di Alas Jati Reja, Blok Harendong, Desa Cikawung, Kec. Terisi, Kab. Indramayu.

SD Tertinggal di Indramayu
Ruang Kelas I dan II (doc, pribadi)
Didirikannya sekolah kelas jauh ini bermula dari keprihatinan kepala sekolah terhadap anak-anak di kawasan hutan yang butuh pendidikan, khususnya tingkat dasar. 

Bermodal dari teras gubug yang beliau bangun, puluhan masa depan anak bangsa lambat laun tertarik atas pentingnya pendidikan.
SD Tertinggal di Indramayu
Salah satu dari alumni SM-3T IM memberikan motivasi (doc, pribadi)
Saat ini seluruh siswa dari kelas I-V berjumlah 25 anak, untuk kelas enam baru mulai ada di tahun ajaran 2016/2017 mendatang. Sedangkan jumlah tenaga pendidik yang saat ini masih bertahan di sekolah tersebut hanya ada 1, Ibu Lela namanya. Hampir semua tugas mengajar dan administrasi beliau kerjakan sendirian, kecuali tugas sebagai Kepala Sekolah. Meskipun demikian, beliau tetap menjalaninya dengan ikhlas dan penuh semangat untuk mengabdikan diri kepada masyarakat demi menumbuhkan semangat belajar bagi generasi masa depan bangsa.
SD Tertinggal di Indramayu
Foto bersama siswa dengan Ibu Lela (doc, pribadi)
Beliau sangat bersemangat untuk mengajak anak-anak turut serta mengenyam pendidikan demi tercapainya masa depan yang lebih baik. Beliau menjadi satu-satunya harapan bagi anak-anak pedalaman di hutan rendong untuk terus dapat menimba ilmu dan menggapai mimpi-mimpi mereka. 

Mereka memiliki cita-cita yang tinggi, ada yang ingin jadi guru, TNI, polisi, dokter, pilot, bahkan presiden. Kita tidak tahu siapa presiden, guru, TNI, polisi, dokter, pilot, atau orang-orang sukses dimasa mendatang? Bisa saja orang-orang hebat itu terlahir dari anak-anak pedalaman hutan rendong ini. Dibalik semangat belajar mereka yang sangat tinggi ternyata tidak diimbangi dengan sarana prasarana dan fasilitas yang memadai.
SD Tertinggal di Indramayu
Foto bersama alumni SM-3T IM bersama siswa (doc, pribadi)
Seperti bangunan sekolah yang masih terbuat dari bilik dengan jendela tanpa daun pintunya, ruang kelas yang hanya ada 2 (ruang pertama untuk kelas 1 dan 2 sedangkan ruang kedua untuk kelas 3, 4, dan 5), belum adanya ruangan perpustakaan, masih minimnya koleksi buku pelajaran, belum adanya tempat ibadah dan toilet, ditambah lagi dengan sangat minimnya tenaga pendidik begitupun dengan tenaga kependidikannya.
SD Tertinggal di Indramayu
Kondisi jalan menuju lokasi - dari Kroya (doc, pribadi)
SD kelas jauh yang menjadi satu-satunya tumpuan bagi anak-anak pedalaman hutan rendong ini mebutuhkan uluran tangan kita semua.
 
Untuk itu kami ALUMNI SM-3T KAB. INDRAMAYU mengajak saudara semua, mari bersama-sama ulurkan tangan kita untuk berbagi kebaikan dan ikut berkontribusi dalam penyaluran bantuan/donasi berupa:
1. ATK
2. Buku pelajaran
3. Pakaian seragam
4. Alat peraga pembelajaran
5. Dana
 
Penyaluran Bantuan/Donasi dapat disalurkan melalui:
•    Ridwan Abdul Goni: 08973136828 (Wilayah Indramayu Kota)
•    Cici Nurhayati: 08997006617 (Wilayah Karangampel)
•    Erin Wahyuni: 081228483301 (Wilayah Juntinyuat)
•    Rifqi Nurul Aslami: 08112425577 (Wilayah Lohbener)
•    Anton Giri Sadewa: 085224114040 (Wilayah Lelea)
•    Anggi Perdana: 081326914147 (Wilayah Terisi)
•    Nur Ayu Annisa: 085353923575 (Wilayah Haurgelis)

atau kirim donasi dana melalui rekening BRI: 0029-01-109103-50-9 (a/n Anggi Perdana)

Bisa juga kirimkan melalui via pos ke alamat BaseCare kami yang berada di: Rambatan Kulon Rt/Rw: 34/04, Kec. Lohbener, Kab. Indramayu. Kode pos (45252). Di kediaman Rifqi Nurul Aslami. No Hp: 08112425577


Bisa juga melalui pembelian buku kumpulan kisah pengabdian guru SM-3T "Para Pionir" dengan harga Rp. 49.000,- berikut:
ralat: ready order (pengiriman langsung) 
ralat: buku bisa segera dikirimkan setelah menunjukkan bukti transaksi pembayaran.

Batas Pengiriman Penyaluran Bantuan melalui Kami ALUMNI SM-3T KAB. INDRAMAYU: sampai dengan tanggal 13 Juli 2016.


Salam Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Alumni SM3T Indramayu Peduli Pendidikan di SD Tertinggal"

Post a Comment

Terimakasih telah mengunjungi blog saya, semoga bermanfaat.